Tugas 2
Senin , 29 Februari 2016
1.
Identifikasi minimal 3 jenis struktur
dari triosa, tetrosa dan pentosayang
manakah dari D dan L gliseraldehid yang
berfungsi untuk manusia dan apap fungsinya ?
Jawab :
·
Triosa C3H6O3
·
Tetrosa C4H8O4
·
Pentosa C5H10O5
·
Yang
terdapat dalam tubuh manusia adalah L- gliseraldehid
karbohidrat yang
memiliki gugus fungsi aldehid.
Contoh:
Aldopentosa : ribosa, C₅H₁₀O₅ dan deoksiribosa, C₅H₁₀O₄
Aldoheksosa
: glukosa, C₆H₁₂O₆ dan galaktosa, C₆H₁₂O₆
2.
Bagaimana
mengidentifikasi fruktosa, glukosa dan galaktosa !
Jawab :
1)
Identifikasi
fruktosa,glukosa dan Galaktosa
Uji
Seliwanoff
Uji Seliwanoff adalah sebuah
uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula
tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia
mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini
didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada
aldosa.
Seliwanoff-Reaction
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
1.
Asam reagen
ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana.
2.
Ketosa yang
terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna
merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.
Fruktosa dan sukrosa merupakan dua
jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena
ia adalah disakarida yang terdiri dari furktosa dan glukosa.
Uji Molisch
Uji molisch adalah uji kimia
kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch
dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai
dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel
Sampel yang diuji dicampur dengan
reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut
dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan
dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan
larutan atau hanya membentuk lapisan.
Uji Benedict
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan
bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid
dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa
bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi
glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan
pereaksi benedict. Satu liter pereaksi Benedict dapat dibuat
dengan menimbang sebanyak 100 gram sodium carbonate anhydrous, 173 gram sodium citrate, dan 17.3 gram
copper (II) sulphate pentahydrate, kemudian dilarutkan dengan akuadest sebanyak
1 liter.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida
pereduksi dalam makanan, sample makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan
sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam waterbath selamaa 4-10 menit.
Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya
glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan
glukosa tinggi). Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict.
Sukrosa mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui
ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas
dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi.
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa.
Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes.
Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti
dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine.
Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar