Minggu, 20 Maret 2016

TUGAS TERSTRUKTUR 5

            Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, A. 2009).
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang

            Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.

                                  a). Amilosa        : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan α                                               1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
                                         b). Amilopektin         : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai   ikatan 1,4-   glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya ikatan             1,6-glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang, sehingga molekul   amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa .

Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif .
Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan rumus struktur glukosa adalah C6H11O6 dan rumus bangun dari α- D- glukosa

            Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa.
           
            Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995).
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima)


SOAL
Berapa % kah kandungan amilosa pada padi,gandum, jagung, sagu, singkong dan kentang ?
Jawab :

Kandunga zat amilosa pada beberapa tumbuhan .

No
Jenis Tumbuhan
Kadar Amilosa
1.
Padi
25%
2.
Gandum
19,34%
3.
Sagu
19%-26%
4.
Jagung
20-30%,
5.
Singkong
17% – 21%,
6.
kentang
21%

1.      Padi 
            Kadar amilosa dalam beras berkisar 1-37% (Somantri, 1983). Beras yang berkadar amilosa rendah bila dimasak menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan tetap menggumpal setelah dingin. Beras yang berkadar amilosa tinggi bila dimasak nasinya tidak lengket, dapat mengembang, dan menjadi keras jika sudah dingin, sedangkan beras beramilosa sedang umumnya mempunyai tekstur nasi pulen (Suwarno et al., 1982; Damardjati, 1995

2.      Gandum

          Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis tanaman yang kaya akan karbohidrat. andum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. Biji gandum terdiri atas: 83%endosperma, 14.5% bran dan aleurone layer, 2.5% germ. Tepung terigu adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum,dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti.Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut  dalam air. Tepung terigu jugamengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan  dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Pati gandum berbentuk datar, bulat, dan elips. Ukuran granula patinya berkisar 2-35 mikron dan suhu gelatinisasinya 58-64oC.

3.      Sagu 



4.      Jagung

Jagung telah dipanen.  Tahap lapangan penelitian jagung sudah selesai.  Perlu diketahui kandungan amilosa pada biji.  Penyusun utama pati adalah amilosa dan amilopektin.  Kadar amilosa pada pati 20-30%, sedangkan amilopektin 70-80%.  Amilosa adalah unsur yang menyebabkan keras pada butir pati.  Pengggunaan Pyraclostrobin pada jagung diharapkan dapat meningkatkan amilosa jagung sehingga nutrisi biji jagung lebih meningkat. Selain amilosa, kadar protein juga perlu diketahui.  Pemupukan nitrogen bersamaan penggunaan pyraclostrobin diharapkan dapat memaksimalkan penyerapan unsur N dan meningkatkan kadar protein biji.   Dari 30 sampel yang telah di”blender”, diharapkan akan selesai di analisis dalam waktu 7 hari.

5.      Singkong

            Singkong merupakan sumber karbohidrat yang terbesar dari pada biji bijian lainya, berdasarkan bobot segar singkong dapat menghasilkan 150 kkal/100g bobot  segar dibandingkan dengan ubi jalar yang menghasilkan 115 kkal/100g bobot segar. Dan berdasarkan hasil persatuan luas, singkong dapat bersaing dengan tanaman bijian dalam hal kalori dan efisiensi tenaga kerja. Singkong juga merupakan sumber vitamin C yang baik, mengandung 30-38 mg /100g bobot segar dan biasanya rendah
kandungan serat 1,4% dan lemaknya 0,3% (Vincent, 1993)



6.      kentang

            Komposisi kimia kentang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain varietas, keadaan tanah yang ditanami, pupuk yang digunakan, umur umbi ketika dipanen, waktu dan suhu penyimpanan. Menurut Soelarso (1997), perubahan komposisi umbi selama pertumbuhan meliputi naiknya kadar pati dan  sukrosa serta turunnya kadar air dan gula pereduksi. Komposisi kimia kentang dibandingkan jagung dan ubi kayu dapat dilihat pada Tabel 4




Tidak ada komentar:

Posting Komentar